Pagi
ini hujan turun membasahi kotaku. Aku
yang sedang ber-me time bersama
secangkir kopi dan sebuah buku, terpaku. Awan mendung yang berarak, angin
sepoi, burung-burung kecil beterbangan mencari makan dan irama air hujan yang
jatuh di atas atap rumah, membuat suasana pagi ini, ah... begitu indah.
Lantunan
‘Ketika Cinta Bertasbih’ dari teh Melly Goeslow menambah suasana mellow yang menyejukkan hati. Aku suka
sekali lagu ini. ‘Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang, sujud syukur
padaMu atas segala cinta...’
Terlepas
dari haram atau halalnya musik, tak pelak sebuah lagu kadang mampu memberikan
inspirasi, atau bahkan seperti endorphin---menenangkan. Untukku pribadi yang
melankolis ini, lagu terkadang bisa menjadi sarana meluapkan emosi yang tidak
tersampaikan. Maka jangan heran, jika saat mendengarkan musik aku bisa
tersenyum, atau menangis sendiri. Haha, aku memang aneh.
Masih
diiringi wedding playlist song, aku
tersadar pada sebuah kenyataan. Twelve
day to go, dua belas hari lagi, cinta itu akan bertasbih, insyaAllah...
Nikmat Tuhan mana lagi yang bisa kau dustakan? Dengan segala guratan takdir
yang telah tertulis, suka duka yang terus menghiasi hidup sudah selayaknya
disyukuri. Belajar dari kehidupan, menundukkan diri di hadapan Tuhan.
Allah,
terimakasih. Pagi ini indah. Hidupku indah. Aku sudah siap untuk dua belas hari
lagi, menyempurnakan agama dan meneguhkan janji. Aku juga siap untuk hari-hari
setelahnya, dengan takdir pahit ataupun manis yang akan Kau berikan. Yang
kuperlukan hanya keyakinan akan pertolonganMu yang lebih agung daripada masalah
yang kuterima, maka beri aku keyakinan itu.
Allah, di pagiMu yang
indah ini, tolong sampaikan maafku pada setiap makhlukMu yang pernah tersakiti
olehku. Lunakkan hati mereka untuk memberi restu padaku dalam menempuh hidupku
yang baru.
Di pagiMu yang indah ini, terimalah
doa dariku, makhlukMu yang sungguh hina. Beri kesempatan pada mereka,
saudara-saudara kami yang tengah terbantai hidupnya oleh musuh-musuhMu, agar
dapat menikmati pagiMu. Untuk dapat kembali mengucap syukur di tengah
kebebasan, bukan diantara bom dan nuklir. Berikan pertolongan pada mereka
dengan bala tentaraMu yang tak kasat mata, dan balas syahid mereka dengan
surga. That’s all, Allah...
Selamat pagi, syukuri pagimu J (closing song : Bintang Hatiku,
September Band)