Pagi, Kopi dan Syukur

  • Desember 26, 2017
  • By Ayu Fitri Septina
  • 0 Comments


Pagi ini hujan  turun membasahi kotaku. Aku yang sedang ber-me time bersama secangkir kopi dan sebuah buku, terpaku. Awan mendung yang berarak, angin sepoi, burung-burung kecil beterbangan mencari makan dan irama air hujan yang jatuh di atas atap rumah, membuat suasana pagi ini, ah... begitu indah.
           
Lantunan ‘Ketika Cinta Bertasbih’ dari teh Melly Goeslow menambah suasana mellow yang menyejukkan hati. Aku suka sekali lagu ini. ‘Garis tangan tergambar tak bisa aku menentang, sujud syukur padaMu atas segala cinta...’
            
Terlepas dari haram atau halalnya musik, tak pelak sebuah lagu kadang mampu memberikan inspirasi, atau bahkan seperti endorphin---menenangkan. Untukku pribadi yang melankolis ini, lagu terkadang bisa menjadi sarana meluapkan emosi yang tidak tersampaikan. Maka jangan heran, jika saat mendengarkan musik aku bisa tersenyum, atau menangis sendiri. Haha, aku memang aneh.
            
Masih diiringi wedding playlist song, aku tersadar pada sebuah kenyataan. Twelve day to go, dua belas hari lagi, cinta itu akan bertasbih, insyaAllah... Nikmat Tuhan mana lagi yang bisa kau dustakan? Dengan segala guratan takdir yang telah tertulis, suka duka yang terus menghiasi hidup sudah selayaknya disyukuri. Belajar dari kehidupan, menundukkan diri di hadapan Tuhan.
            
Allah, terimakasih. Pagi ini indah. Hidupku indah. Aku sudah siap untuk dua belas hari lagi, menyempurnakan agama dan meneguhkan janji. Aku juga siap untuk hari-hari setelahnya, dengan takdir pahit ataupun manis yang akan Kau berikan. Yang kuperlukan hanya keyakinan akan pertolonganMu yang lebih agung daripada masalah yang kuterima, maka beri aku keyakinan itu.

Allah, di pagiMu yang indah ini, tolong sampaikan maafku pada setiap makhlukMu yang pernah tersakiti olehku. Lunakkan hati mereka untuk memberi restu padaku dalam menempuh hidupku yang baru.

Di pagiMu yang indah ini, terimalah doa dariku, makhlukMu yang sungguh hina. Beri kesempatan pada mereka, saudara-saudara kami yang tengah terbantai hidupnya oleh musuh-musuhMu, agar dapat menikmati pagiMu. Untuk dapat kembali mengucap syukur di tengah kebebasan, bukan diantara bom dan nuklir. Berikan pertolongan pada mereka dengan bala tentaraMu yang tak kasat mata, dan balas syahid mereka dengan surga. That’s all, Allah...


Selamat pagi, syukuri pagimu J (closing song : Bintang Hatiku, September Band)

You Might Also Like

0 comments