Review Film Pari Not A Fairytale: Putri Ifrit yang Jatuh Cinta Pada Manusia

  • Februari 06, 2019
  • By Ayu Fitri Septina
  • 0 Comments

Selamat sore!

pari not a fairytale


Kali ini aku mau review film Bolly lagi, tapi horror. Ada yang penasaran? Ini dia!

Judul :
Pari Not A Fairytale

Tahun Rilis :
Maret 2018

Produksi :
Clean Slate Film

Pemain :
Anushka Sharma (Rukhsana), Parambata Chaterjee (Arnab), Rajaat Kapoor (Quasim Ali), Ritabhari Chakraborty (Piyali), etc.

Genre :
Horror

Durasi :
134 menit

Sinopsis

Bercerita tentang Arnab dan Piyali yang sebelumnya tidak saling mengenal namun dijodohkan. Sepulang dari rumah Piyali, mobil yang dikendarai Arnab dan orangtuanya menabrak seorang perempuan tua yang akhirnya meninggal. Perempuan itu dianggap gila oleh orang-orang di sekitarnya karena tinggal di tengah hutan dan memelihara banyak anjing liar. Saat pemeriksaan ke rumahnya di tengah hutan tersebut, Arnab dan polisi menemukan seorang gadis muda yang dipasung. Ternyata gadis tersebut adalah Rukhsana, putri dari si perempuan tua.

Pasca kejadian itu, Arnab merasa bertanggung jawab atas Rukhsana. Dan tanpa diduganya, gadis tersebut datang ke rumah Arnab dan meminta Arnab untuk menampungnya. Ada yang mengejar Rukhsana, bahkan mengancam hendak membunuh gadis itu, karenanya Rukhsana meminta perlindungan pada Arnab. Siapakah yang mengancam gadis malang tersebut? Bagaimana hubungan Arnab dan Piyali? Bagaimana kelanjutan kisahnya? Tonton sendiri, ya....

Ini film horror Bollywood yang pertama kutonton, dan tanggapanku adalah: KEREN! Dari pertama lihat covernya sih aku udah insting *jiah :D ini film kayanya bagus. Ide ceritanya gak keduga. Tentang sebuah sekte yang hendak melestarikan anak keturunan jin Ifrit di muka bumi ini. Tentu selain gelap ada terang juga dong ya, yaitu Profesor Qasim Ali yang berusaha memberantas sekte tersebut. 

Penokohan dan karakter juga oke, kalian bakal nemuin Anushka Sharma (Jab Tak Hai Jan, PK) dalam versi yang beda banget di sini. Dia jadi gadis dekil yang agak gila dan yaaah... gitu lah! Tokoh dan karakter lain juga oke kok, meski aku gak familiar juga sama artis lainnya. 

Film ini pakai alur campuran, jadi kalian harus ngikutin dari awal biar gak salah paham. Konfliknya juga banyak, antara Arnab dan Rukh, Arnab dan Piyali, Quasim Ali dan Rukh, jadi kalian emang kudu nonton dari awal. Klimaksnya dapet, bikin geregetan, dan... kasihan juga sih. Ah, film ini bikin perasaan campur aduk pokoknya.

Gak ada plot hole yang berarti dan ada satu plot twist yang bikin gemas! Setting-nya booo... wuih, keren ini! Ini dia film horror yang gak cuma ngandalin jumpscare buat nakutin penontonnya. Setting latar dan suasana film ini udah sukses bikin aku tutup muka pakai bantal tanpa harus ada jumpscare yang keterlaluan. Ngerinya natural, gak kebayang sih, kalau nonton di bioskop, pasti seru abis! Udah gitu ada adegan gore-nya juga meski gak dilihatin secara gamblang.

Hasil gambar untuk pari not a fairytale quote
Ini poster/covernya

Ending-nya? Wow, antara gemas, geregetan, bingung, dan kasihan jadi satu deh, di benak penonton. Gimana, ya? Ah, kalau diceritain di sini nanti gak penasaran lagi dong, ya? Jadi, tonton sendiri aja deh!

Pesan moral dari film ini apa, ya? Ya, jangan kerjasama sama setan atau jin kali ya, soalnya kutukannya nyampai ke keturunan-keturunan anak cucu. Terus, masih gemas juga kenapa profesor atau kiai selalu kalah oleh setan dalam film horror? Ah, di Pari ini ternyata setannya pinter. Setan emang penuh muslihat denk, ya, hihi.

Intinya, aku heran aja kenapa Indonesia yang penuh mitos mistis kebanyakan film horrornya malah gagal. Aduh, kalah deh, sama si Pari ini, The Nun aja kalah jauuuh menurutku. Aku kasih 7,8 / 10, ah. Di Imdb sendiri, entah kenapa film ini cuma dapat 6,6 / 10 suara. Tapi, percaya sama aku, kalian yang suka horror gak bakal kecewa nonton film ini.

Oke, selamat menonton dan sampai jumpa di review selanjutnya!

Salam, 



You Might Also Like

0 comments