3 Upaya Lawan Hoax Demi Terwujudnya Pemilu 2019 yang Damai dan Berkualitas
- Februari 24, 2019
- By Ayu Fitri Septina
- 0 Comments
Pemilihan
umum calon presiden dan wakilnya sudah di depan mata. Bulan April mendatang
tepatnya hari Rabu tanggal 17, sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya
kita turut merayakan pesta demokrasi. Tak sekadar pesta, kita pun harus
menjamin bahwa pemilu kali ini akan berlangsung dengan damai dan berkualitas.
Kitalah sebagai masyarakat Indonesia yang bisa mewujudkan pemilu dengan tertib,
sehingga keberlangsungan pembangunan nasional pun akan berlanjut.
Salah
satu upaya untuk mewujudkan pemilihan umum berjalan damai, berkualitas, dan
bermartabat adalah dengan melawan hoax.
Tak dipungkiri, keadaan politik yang sedang panas ini kadang dimanfaatkan oleh
orang-orang tak bertanggung jawab untuk semakin memanaskan keadaan. Hal yang
paling cepat menyebar dan berpengaruh besar adalah hoax. Sebagai warga negara
yang cerdas, kita tentunya harus pandai-pandai bersikap agar tidak termakan hoax tersebut.
Nah,
bagaimana cara atau upaya untuk melawan hoax? Berikut beberapa di antaranya.
1. Jeli dan Cerdas Memilah Informasi
Upaya melawan hoax yang
paling mendasar adalah dengan memilah setiap informasi yang ada. Jangan sampai
kita memakan mentah-mentah berita atau informasi tersebut tanpa menyaringnya
terlebih dahulu. Kita bisa menelusuri sumber informasi itu, mencari tahu siapa
penulisnya, dan apakah informasi tersebut berasal dari portal terpercaya. Jika
dari sumbernya saja tidak jelas, sedang isinya berbau menghancurkan kedamaian
politik, maka jangan cepat-cepat percaya. Besar kemungkinan bahwa itu adalah
berita hoax yang bertujuan untuk menghalangi lancar dan suksesnya pemilu 2019
ini.
Jelilah memilah informasi |
2. Jangan Fanatik
Salah satu hal yang
membuat keadaan politik ini semakin panas adalah karena adanya kefanatikan dari
masing-masing pendukung. Memang, hati manusia memiliki kecenderungan untuk
memilih, namun kenapa juga harus fanatik?
Fanatik hanya akan membuat kita gelap mata dan tidak bisa memandang sesuatu dengan objektif. Meski apa yang dikatakan capres-cawapres yang tidak kita dukung itu benar, namun karena fanatik maka kita menyalahkannya. Meski kadang apa yang diungkapkan pihak yang kita dukung itu kurang pas, namun kita membenarkannya.
Fanatik hanya akan membuat kita gelap mata dan tidak bisa memandang sesuatu dengan objektif. Meski apa yang dikatakan capres-cawapres yang tidak kita dukung itu benar, namun karena fanatik maka kita menyalahkannya. Meski kadang apa yang diungkapkan pihak yang kita dukung itu kurang pas, namun kita membenarkannya.
Karena apa? Tentu
karena hati kita sudah terikat dengan kefanatikan, sehingga kita hanya mampu
menilai secara subyektif saja. Si A yang bicara, walau pun salah ya, tetap benar. Si
B yang bicara, walau pun benar ya, tetap salah.
Tak jarang pula, kefanatikan seolah menjadi alasan pembenaran kita untuk menyerang lawan. Menjelek-jelekkannya dengan kekurangan yang ada pada diri atau hidup mereka, lalu tak jarang pula akhirnya mendorong untuk menyebarkan hoax.
Tak jarang pula, kefanatikan seolah menjadi alasan pembenaran kita untuk menyerang lawan. Menjelek-jelekkannya dengan kekurangan yang ada pada diri atau hidup mereka, lalu tak jarang pula akhirnya mendorong untuk menyebarkan hoax.
Jangan bersikap fanatik |
3. Kenali Betul Calon-Calon Kandidat
Cara selanjutnya untuk
melawan hoax adalah dengan mengenali betul kedua kandidat calon presiden dan
wakilnya. Alih-alih bersikap fanatik, alangkah baiknya jika kita mau mencari
tahu dan mengenal lebih dekat semua calon presiden dan wakilnya. Hal ini akan
membuat mata kita lebih terbuka, dan memberi kesempatan pada nurani untuk
memilih calon pemimpin.
Perkara krusial seperti ini tentu
membutuhkan peran nurani dan keyakinan kita ketimbang sikap fanatik. Dengan
mencari informasi yang benar mengenai capres-cawapres, kita jadi bisa bersikap
lebih objektif dan memutuskan yang terbaik.
Ingat, nasib negara ini lima tahun ke depan ada di tangan kita. Jangan sampai kita salah pilih hanya karena menuruti gelap mata dan sikap fanatik saja. Pastikan kita sudah tahu betul kandidat yang akan kita pilih, yang kelak akan membawa negara ini ke arah lebih baik.
Ingat, nasib negara ini lima tahun ke depan ada di tangan kita. Jangan sampai kita salah pilih hanya karena menuruti gelap mata dan sikap fanatik saja. Pastikan kita sudah tahu betul kandidat yang akan kita pilih, yang kelak akan membawa negara ini ke arah lebih baik.
Kenali dengan baik kandidatnya |
Nah,
itu dia beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk melawan hoax. Mari kita
menjadi masyarakat yang cerdas, bersama melawan hoax demi suksesnya pemilu yang
damai, berkualitas, dan bermartabat serta terwujudnya keberlanjutan pembangunan
nasional. Selamat berpesta demokrasi, selamat memilih!
Pic by : Pexels
Pic by : Pexels
0 comments